Zhan Tianyou |
Zhan Tianyou dilahirkan di Guangzhou, Guangdong Cina, pada tanggal 26 April 1861. Sejak kecil Zhan Tianyou telah memperlihatkan minat yang besar akan mekanik dan ilmu pengetahuan. Ia sering mempreteli jam yang ada dirumahnya untuk mengetahui bagaimana cara kerja jam tersebut, sehingga ayahnya kemudian mengajaknya ke toko jam agar lebih tahu seluk beluk tentang jam. Begitulah Zhan Tianyou jika mempunyai keinginan, ia selalu mengejarnya sampai dapat.
Ketika Zhan Tianyou berumur 12 tahun, ia tinggalkan Tiongkok (Cina) untuk belajar di Amerika Serikat. Ia belajar di University of Yale dengan mengambil jurusan Perekayasaan Mekanik. Ia kemudian lulus sarjana muda dengan nilai yang terbaik.
Setelah lulus, Zhan Tianyou kemudian pulang ke Tiongkok. Ia kemudian bergabung dengan perusahaan perkereta apian lokal. Ia bekerja sebagai insinyurnya. Waktu itu pemeliharaan dan pembangunan rel kereta api di Tiongkok dipegang oleh perusahaan asing.
Mengetahui hal ini, Zhan Tianyou memiliki mimpi untuk membangun jaringan kereta api di Tiongkok sendiri tanpa harus meminta bantuan asing. “Suatu hari aku akan membangun perkereta apian yang benar-benar punya Tiongkok.” Itulah idealismenya.
Membangun Jalur Kereta Api
Pada tahun 1905 Zhan Tianyou ditunjuk oleh pemerintahan Qing untuk menjadi insinyur kepala dalam membangun perkereta apian Jingzhang. Dalam membangun perkereta apian ini, Zhan Tianyou melarang orang asing satupun untuk ikut. “Hanya orang Tionghoa yang boleh berpartisipasi dalam proyek ini. Orang asing dilarang.” Begitulah kerasnya Zhan Tianyou.
Karena idealismenya ini, ia banyak dicibir dan banyak yang meragukan bakal sukses. Namun Zhan Tianyou tidak peduli akan semua anggapan orang. Pokoknya ia harus sukses di proyek ini.
Zhan Tianyou mencurahkan segenap hati dan jiwanya kedalam proyek ini. Ia sering mengukur medan dengan membahayakan nyawanya sendiri dalam cuaca buruk.
Setelah beberapa kali mengukur medan, ia putuskan suatu rute yang merupakan rute terpendek, sehingga dapat menghemat dana. Namun rute ini sulit medannya, karena harus menembus gunung yang artinya harus menggali untuk membuat terowongan sepanjang 3000m. Ini benar –benar tugas yang berat. Saat itu membangun rute dengan menembus gunung belum ada di dunia, sehingga ide Zhan Tianyou ini pun dianggap mustahil. Namun ia yakin bisa. Justru karena belum ada inilah ia ingin menjadi yang pertama. Dengan begitu Tionghoa akan menjadi pelopor dibidang perkereta apian dan menjadi kiblat bagi perkereta apaian di seluruh dunia.
Ia kemudian memikirkan teknis yang paling efektif agar jalur kereta api bisa sampai di puncak gunung. Sebuah ide muncul saat ia memperhatikan anaknya menggunting kertas. Ide itu kemudian dituangkan kedalam proyeknya yaitu menuju puncak gnung dengan cara sama seperti menggunting yaitu mengitari gunung.
Segera ia merealisasikan idenya. Namun kendala selalu datang. Proyeknya hampir kehabisan dana. Ia pergi ke para pemodal dan bangsawan agar sudi menggelontorkan dananya untuk proyek ini namun hanya sedikit bahkan hanya terkesan uang receh yang ia terima, ia juga harus mempertaruhkan harga dirinya karena para pemodal itu menganggap Zhan Tianyou meminta-minta.
Zhan Tianyou tak kehabisan akal. Walau recehan tapi jika banyak jumlahnya juga sama saja. I akemudian menggunakan modal recehan itu untuk mendanai proyeknya. Selain dana Zhan Tianyou juga menghadapi masalah dengan akuisisi lahan. Banyak penduduk yang memprotes proyeknya karena lahan dan rumah yang dilalui jalur kereta api ini akan merasa terganggu sehingga pada malam harinya banyak warga yang kembali mencopoti rel yang sudah terpasang.
Rute yang dibangun oleh Zhan Tianyou |
Zhan Tianyou berdialog dengan penduduk. Ia meyakinkan penduduk bahwa proyek ini natinya untuk kepentingan bersama. Jadi penduduk harus mendukung sepenuhnya bukan malah merusaknya. Penduduk pun mengerti dan mau bekerja sama.
Yang paling sulit dari proyek ini adalah ketika harus membangun terowongan. Ia memiliki ide untuk membangun terowongan dari dua arah agar cepat selesai. Zhan Tianyou pun menciptakan formasi Zhi yaitu berupa gerbong ganda yang menggunakan dua motor berdaya besar dalam menjalankan kereta apinya. Mesin ini ditempatkan diujung depan dan belakang kereta. Mesin yang depan akan menarik dan yang belakang akan mendorong. Ini berarti keretanya akan naik ke lereng gunung dengan pola Zhi. Ketika sampai di persimpangan keretanya akan merubah arah, yang sebelumnya di depan akan menjadi belakang dan sebaliknya. Dengan begini kereta akan terus merayap.
Pada tahun perkereta apian Jingzhang akhirnya dapat beroperasi. Bnagsa Tionghoa memiliki perkereta apiannya yang pertama. Banyak yang kagum akan kerja keras Zhan Tianyou. Apalagi perkereta apian Jingshang ini dapat diselesaikan oleh Zhan Tianyou lebih cepat dua tahun dari perkiraan semula yang enam tahun. Banyak apresiasi muncul baik dari dalam ataupun luar yang ditujukann pada Zhan Tianyou dan juga Tiongkok.
Akhir Hidup Zhan Tianyou
Zhan Tianyou tetap rendah hati menerima berbagai pujian dan ucapan. Ia mengatakan “ Tak seorangpun yakin akan proyek ini ketika baru dimulai. Bahwa sekarang ternyata sudah dapat dioperasikan adalah berkat upaya lebih dari 10 ribu pekerja. Saya hanya salah satunya, jadi bukan hanya jasa saya seorang.” Begitulah kata Zhan Tianyou.
Zhan Tianyou meninggal pada tanggal 24 April 1919. Setelah Zhan Tianyou meninggal, orang membangun patung perunggunya di gunung Bada dan membangun museum Zhan Tianyou untuk memperingati Bapak perkereta apian Tiongkok ini.
Museum Zhan Tianyou |
Menginspirasi bukan biografinya, pingin nge-charge semangat dengan membaca biografi yang lain? Baca artikel dibawah ini: