skip to main | skip to side

Biografi Hendy Setiono – Pemilik dan Pendiri Kebab Turki, Hobi Makan Sumber Penghasil Rupiah

Info Tokoh Dunia: Biografi Hendy Setiono – Pemilik dan Pendiri Kebab Turki, Hobi Makan Sumber Penghasil Rupiah.

Ide bisnis bisa timbul kapan saja dan dimana saja. Hendy Setiono misalnya, menemukan ide bisnis setelah dirinya mencoba makanan khas Timur Tengah, kebab. Pada Mei 2003, ia mengunjungi sang Ayah yang kerja di perusahaan minyak di Qatar. Disana, ia banyak menemui kedai Kebab yang sangat ramai diserbu pembeli. Karena penasaran, akhirnya iapun mencoba untuk membelinya, “Ternyata rasanya sangat enak, saya tak menduga sebelumnya,” ungkap Hendy.

Sejak saat itu muncullah keinginannya untuk membuka bisnis kebab di tanah air. Alasannya sederhana, selain rasanya enak, makanan kebab belum banyak dijumpai di Indonesia. Padahal banyak orang Indonesia yang keturunan Arab, atau banyak orang Indonesia yang naik haji dan pernah mencicipi disana. Mungkin dengan mencicipi kebab dari outlet Hendy, mereka bisa bernostalgia saat mereka haji atau umroh.

Hendy kemudian bereksperimen dan mengambil kesimpulan bahwa kebab asal Turki adalah yang paling enak. Sehingga ia menggunakan “trade mark” Turki untuk menarik calon pelanggan, yaitu “Kebab Turki Baba Rafi”.

Awal Usaha

Mengawali sebuah bisnis memang tak semudah membalik telapak tangan namun juga tak sesulit membuat roket. Begitu tiba di tanah air, Hendy langsung menyususn strategi bisnis. Ia mencari rekanan bisnis. Ia tidak ingin usahanya asal-asalan. Ia kemudian bertemu dengan kawannya yang juga senang kuliner yaitu Hasan Baraja.

Mereka kemudian sepakat untuk melakukan bisnis walau penuh trial and error. Mereka berdua kemudian melakukan penjajakan bisnis, pangsa pasar dan berusaha memodifikasi resep kebab yang familiar terhadap lidah orang Indonesia khususnya Surabaya sebagai kota pertama hendy memulai bisnis.

Jika menggunakan resep Kebab yang asli, aroma cengkeh dan ladanya sangat terasa dan ini tak cocok dengan lidah Surabaya. Selain itu, ukuran porsi kebab yang asli juga terlalu besar, tidak cocok dengan  orang Indonesia yang kemungkinan kebab hanya akan menjadi makanan camilan saja.

Akhirnya Hendy dan Hasan berhasil memodifikasi resep an ukuran kebab yang pas untuk dipasarkan di Surabaya. Kombinasi bahan yang digunakannya membuat lidah tergiur. Bayangkan, daging panggang berbumbu, menyebarkan aroma yang membangkitkan selera, ditambahi dengan irisan sayur segar, mayonaise, saos tomat dan sambal istimewa, dengan penyajian menarik, digulung dalam lembaran tortila lembut.


Proses peracikan resep yang pas butuh waktu tiga bulan. Dengan modal sekitar 10 juta, pada September 2003, gerobak kebab pertamanya mulai beroperasi. Masa-masa awal usahanya diakui Hendy sangatlah berat. Pernah uang dagangannya dibawa kabur karyawan. Gonta-ganti karyawan juga sangat sering. Baru beberapa minggu bekerja, karyawan sudah minta keluar. Bahkan Hendy dan istrinya, Nilam Sari, pernah harus berjualan sendiri. Namun karena hari itu hujan, tak banyak orang lalu lalang untuk jajan, “Uang hasil jualan hari itu digunakan membeli makan di warung seafood saja tak cukup.” Ungkapnya.

Perkembangan Kebab Turki Baba Rafi

Strategi promosi dan publikasi kebab Turki Baba Rafi jelas; kualitas adalah segalanya. Oleh sebab itu Baba Rafi menyiapkan pasukan khusus untuk quality kontrol yang akan selalu memandu dan memantau kondisi setiap outlet. Tugas divisi quality control adalah selalu mengecek dan mempertahankan kualitas rasa, pelayanan dan kebersihan serta value produk. Line khusus untuk pengaduan konsumen juga dipersiapkan.
Hendy juga selalu mengedepankan inovasi yang membuat produknya digemari, salah satunya adalah pemasakan daging yang diasap bukan digoreng, ini akan menimbulkan aroma yang lebih sedap dan mampu menggiring orang untuk mencobanya, dan lagi dan membeli lagi.

Varian kebab juga banyak seperti Winner Kebab, Hot Dog Jumbo, Syawarma, Kebab isi sosis istimewa, Kebab Gila dan Kebab Picok (Kebab Pisang Coklat). Harganya juga berkisar antara 8 ribu hingga belasan ribu, pokoknya masih dibawah 20 ribu.

Alhasil banyak yang kepincut dengan rasa Kebab Turki Baba Rafi serta banyak yang berminat menjadi mitra. Dari sinilah kemudian Hendy mematenkan kebabnya dan membuka peluang franchisee. Melalui PT Baba Rafi Indonesia, perusahaan ini kemudian membuka peluang kemitraan tersebut dengan harga mulai 50 jutaan .

Yang sangat luar biasa dari bisnis ini adalah, Hendy hanya butuh waktu 3-4 tahun untuk mengembangkan sayap dimana-mana. Kini outlet Kebab Turki Baba Rafi telah berkembang hingga lebih dari 375 outlet dan mempekerjakan karyawan sebanyak lebih dari 200-an orang. Omsetnya juga fantastis yaitu sekitar 16 miliar per tahun.

Biodata Hendy Setiono
Nama : Hendy Setiono
TTL : Surabaya, 30 Maret 1983
Pendidikan
2003-2004 Advance Diploma of E-Commerce Informatics Computer School Singapore Education
2002-2003 Diploma of E-Commerce Informatics Computer School Singapore Education
2000-2002 Teknik Informatika ITS hingga semester 4
Nama Usaha  
PT Baba Rafi Indonesia
2008 – sekarang Pemilik Piramizza : Counter makanan cepat saji dengan lima outlet di kota Surabaya
Investor Baba Rafi Palace : Rumah Penginapan dengan 18 ruangan yang berfungsi sebagai Homestay
Pemilik roti maryam Aba-Ab : Counter makanan cepat saji ala Timur Tengah yang sudah memiliki lebih dari 45 outlet yang tersebar di pulau Jawa dan Bali.
Penghargaan
2008 “The Best Indonesia Franchisor” dari majalah info franchise Indonesia
2008 “The Most Promising Entrepreneur of the Year” dari Asia Pasifik Entrepreneurship Awards
2008 “Asian Young Entrepreneur Best Under 25 Years” dari Bussiness Week Asia Magazine
2007 “Jawara Entrepreneur 2007” dari majalah KONTAN
2007 Pemenang 1 Wirausaha Muda Mandiri 2007 Kategori Mahasiswa program Pasca Sarjana dan Alumni
2007 “Indonesia Ambasador for Asian Young Leaders Climate Forum” dari British Council
2007 “Best Achievement Young Entrepreneur Award 2007” dari Bisnis Indonesia
2007 “Best Franchisee in Local Food & Beverages Category” dari majalah Pengusaha
2007 Inspirator “Sound of Change” dari A Mild Life Soundrenalin
2006 “Ten people of the year” dari majalah TEMPO
2006 “The Indonesian Small and Medium Bussiness Entrepreneur  Award (ISMBEA)”, dari menteri koperasi dan UKM.
2006 “Enterprise 50” The Hottest Entrepreneur in 2006, majalah SWA


Baca Juga Biografi Bagus Berikut Ini :
Biografi Henky Eko Sriyantono – Pemilik Bakso Cak Eko, Sukses Setelah 10 Kali Bangkrut
Biografi Denni Delyandri – Pemilik Kek Pisang Villa, Oleh-Oleh Khas Batam
Biografi Syammahfuz Chazali – Menyulap Kotoran Sapi Jadi Emas
Biografi Saptuarai Sugiharto – Pemilik Kedai Digital, Sukses Dengan Rumus ATM Dan PISS
Biografi Jerry Aurum – Fotografer Profesional yang Sukses Merubah Keterbatasan Menjadi Kekuatan
Biografi Sinta – Melawan Kemiskinan Dengan Keripik Pisang
Biografi Nur Annisa Rahmawati – Pemilik Butik Online Annisa, Menembus Dunia Dengan Internet
Biografi Yohan Tirtawijaya – Konsultan Arsitektur Sukses Indonesia
Biografi Yoris Sebastian Nisiho – Pendiri OMG Creative Consulting, Mereguk Kesuksesan Dari Kreativitas
Biografi Salman Azis Alsyafdi – Pendiri Warnet Gue, Mulai Usaha Tanpa Uang

Related Posts: Biografi Hendy Setiono – Pemilik dan Pendiri Kebab Turki, Hobi Makan Sumber Penghasil Rupiah