Hanya butuh waktu 3 tahun untuk menjadi sukses, itulah yang terjadi dalam hidup Riezka Rahmatiana. Wanita kelahiran Lombok berusia 26 tahun ini. Di usia yang masih muda gurita bisnisnya sudah meng-Indonesia. Melalui Justmine Pisang Ijo yang ditekuninya sejak 2007, kini ia telah memiliki 100 outlet yang telah tersebar di seluruh Indonesia dengan omset 300 jutaan.
Sukses itu membutuhkan perjuangan. Kerasnya tekad membawanya dari jeratan jatuh bangun bisnis yang pernah ditekuninya. Mulai dari usaha pulsa, laundry hingga warung makan adalah sederet cerita pahit kegagalannya. Baru di pertengahan tahun 2007, tabir sukses itu mulai tersingkap. “Awalnya saya mampir di sebuah restoran yang menjual es pisang ijo. Ternyata rasanya enak sekali. Lalu terpikir untuk mencoba bisnis jenis ini. Sayapun cari-cari resepnya dari internet, “ kisah Riezka.
Ternyata tak semudah yang dibayangkan. Membuat es pisang ijo yang mantab membutuhkan kepiawaian dan talenta yang tinggi. Ia butuh waktu berbulan-bulan untuk mempelajarinya setelah mengalami banyak trial and eror. “Alhamdulillah, settelah terlunta-lunta selama beberapa bulan itu, akhirnya saya menemukan resep yang manjur, saya pun langsung jualan dengan menggunakan sebuah etalase dipinggir jalan,” kenang mahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran Bandung ini.
Lagi-lagi usahanya mendapat tantangan. Betapa tidak dalam sehari hanya ada lima porsi yang terjual dengan untung sekitar 5000 rupiah, “Tapi saya pantang menyerah, dengan modal seadanya yaitu 2 juta saya terus berjuang agar minuman yang saya buat laris manis. Ketekunan saya pun berbuah manis, perlahan bisnis saya mulai dikenal banyak orang. Omsetnya pun naik, “Diakhir pekan saya bisa meraup untung 1 juta rupiah,” bebernya.
Beberapa terobosan pun dilakukannya, bermula dari pengurusan izin usaha, bisnisnya pun makin berkibar dibawah bendera CV Ezka Giga Pratama dengan produk Justmine Pisang Ijo. Kini setelah 3 tahun berlalu, ia mampu memasarkan produknya hingga ke berbagai pelosok nusantara seperti Jabodetabek, Semarang, Surabaya, Sulawesi, Purbalingga, Purwokerto, dan kota lainnya dengan jumlah 100 outlet beromset 300 jutaan per bulan.
Diawali Kegagalan dan Penipuan
Kesuksesan yang direguknya itu siapa sangka bermula dari proses jatuh bangun yang panjang. “Pertama kali saya usaha adalah jualan pulsa, kemudian buka laundry dan warung makan namun entah semuanya gagal. Saya pun membidik usaha lain berupa bisnis investasi. Ternyata saya malah hampir dibuat frustasi. Uang saya dan teman-teman sebesar 150 juta raib dibawa kabur,” kisah wanita pehobi jalan-jalan ini.
Tapi ia kemudian menemukan jalannya dari es Pisang Ijo Justmine ini. Berbagai penghargaan ia raih seperti Wirausaha Muda Mandiri 2008, UKM Terbaik Spirit Entrepreneur, Setia Adhikarya Mahasiswa, Pemuda Berprestasi 2010.