Diego Michiels |
Diego Michiels adalah salah satu dari pemain naturalisasi asal Belanda yang mulai bersinar. Ia dilahirkan pada tanggal 8 Agustus 1990 di Deventer, Belanda. Ayah Diego bernama Eobbie Michiels adalah orang Jakarta yang pernah menetap di Jayapura hingga tahun 1962.
Sedangkan sang ibu yang bernama Annet Kloppenburg adalah orang asli Belanda. Nenek Diego sendiri masih keturunan orang Timor. Jadi Diego adalah keturunan Indonesia-Belanda.
Mulai Bermain Sepakbola
Diego mengenal sepakbola sejak usianya masih kanak-kanak. Kekasih pesinetron Nikita Willy ini awalnya masuk dalam klub amatiran RDC Deventer. Karirnya semakin menanjak ketika ia bergabung dengan klub Go Ahead Eagles yang merupakan klub sepakbola profesional Belanda.
Dalam bermain bola, Diego memegang posisi sebagai bek dan juga sering sebagai pemain tengah. Diego mengikuti pertandingan sepakbola profesional pertamanya ketika tanggal 20 November 2009 lawan MVV.
Menjadi Pemain Naturalisasi
Aksi Diego Michiels Ketika Bertanding |
Diego kemudian dipinjamkan Go Ahead Eagles kepada Pelita Jaya Jawa Barat namun Diego kemudian memilih bergabung dengan Persija Jakarta dan kemudian menjalani proses naturalisasi untuk bergabung di Timnas U-23. Diego telah membela Indonesia dalam banyak pertandingan. Pada pertandingan yang baru-baru ini digelar yaitu SEA GAMES 2013, Diego juga ikut bermain. Diego adalah pemain muda yang sedang bersinar mengingat usianya masih 23 tahun.
Tersandung Hukum
Diego sempat absen bersepakbola pada piala AFF 2012 lalu lantaran tersandung kasus pengeroyokan. Diego kemudian ditahan dan menjalani proses hukuman yang sungguh rumit. Ini adalah kasus yang membuat Diego tercemar namanya sebagai pemain sepakbola. Ini juga menguras tenaga dan fikiran Diego.
Menjadi Muallaf
Dalam masa peradilan tersebut Diego secara tiba-tiba berikrar masuk Islam dan mengganti namanya menjadi Diego Muhammad bin Robbie Michiels.
Diego mengucap kalimat syahadat dihadapan Kapitra Ampera dengan saksi Riandi Rusman, Vidi Galenso dan Elza Syarief yang merupakan tim kuasa hukumnya. "Ternyata Diego sudah memendam referensi tentang Islam. Lalu dari situ ia ingin menjadi muslim. Karena Islam itu tidak mengenal tempat dan tidak boleh ditunda-tunda. Alhamdulillah baru saja ia mengucapkan dua kalimat Syahadat," kata Kapitra Ampera.
"Sebelum saya ke Indonesia, saya sering bermain bersama teman yang beragama Islam, lalu saya mulai mempelajari buku dan akhirnya saya memutuskan masuk Islam," tutur Diego.
Diego juga sudah meminta izin pada orangtuanya di Belanda dan mempersilahkan anaknya menjadi seorang Muallaf.
"Saya senang sekarang. Saya masuk Islam bukan karena kekasih saya Islam, tetapi karena saya. Satria (salah satu terdakwa kasus pengeroyokan ini) sering mengajarkan bagaimana cara berdoa dan beribadah," kata Diego.