Halfi |
Halfi adalah seorang mahasiswa semester 7 di Fakultas Komunikasi Unpad. Suatu hari tepatnya ditahun 2010 lalu, sebuah musibah terjadi padanya. Ia mengalami kecelakaan mobil. Sebenarnya ia hanya terluka ringan dalam kecelakaan tersebut.
Namun ada sesuatu yaitu uang Halfi yang berada di mobil tersebut hilang akibat diambil warga yang “nakal”. Padahal uang itu bukan uang Halfi melainkan uang kas mahasiswa satu angkatan yang dibawa olehnya. Kebetulan Halfi adalah bendahara di angkatannya.
Akhirnya Halfi yang harus mengganti uang tersebut. Sudah terjatuh tertimpa tangga pula. Sudah kena kecelakaan, uangnya hilang, harus mengganti pula. Itulah ke-apesan yang dialaminya waktu itu.
Membuka Bisnis Black Burger
Namun Halfi tidak patah semangat. Musibah itu justru membuatnya berfikir kreatif untuk mencari penghasilan. Halfi pun kemudian membuka usaha kaos untuk mahasiswa namun entah bagaimana ceritanya, bisnis kaosnya malah menghantarkan Halfi ke bisnis kuliner yaitu membuka gerai Black Burger atau Burger Hitam.
Black Burger atau Burger Hitam |
Alasan Halfi membuka bisnis kuliner ini adalah melihat keberhasilan Burger King dan MC Donald’s. Animo masyarakat terhadap makanan dari Amerika ini sangatlah besar. Namun tak mungkin bagi Halfi yang bukan siapa-siapa mentah-mentah membuka bisnis burger bersaing dengan pemain besar tanpa disertai kreatifitas dan inovasi.
Halfi kemudian berfikir untuk sesuatu yang berbeda dari burger. Iapun akhirnya memutuskan untuk membuat burger hitam. Warna hitamnya adalah warna rotinya yang sudah diberi pewarna alami “kluwek”. Selain itu dagingnya juga diberi cita rasa pedas dan rempah-rempah khas masakan Indonesia.
Inovasi dan Ekspansi
Sejak buka, bisnis burgernya banyak diminati masyarakat. Kini burger Halfi telah memiliki 28 variasi dengan 3 cita rasa yaitu manis, hot atau pedas dan original. Halfi juga menyediakan menu khas vegetarian yaitu dagingnya diganti tempe dann nasi. Harga burger Halfi berkisar antara 12 ribu hingga 30 ribu.
Halfi pun telah memiliki dua outlet yang semuanya berada di Bandung. Karyawan Halfi berjumlah 5 orang yang terbagi dalam dua outlet. Sebenarnya Halfi juga mmebuka outlet di Bogor namun penjualan di Bogor kurang bagus sehingga harus ddi tutup.
Dalam satu bulan Halfi bisa meraup keuntungan bersih 20 hingga 60 juta rupiah. Jumlah yang sangat banyak bagi seorang mahasiswa yang belum lulus kuliah. Uang milik kas mahasiswa pun sudah kelar dibayar oleh Halfi.
Kesuksesan Halfi tak lantas berjalan mulus. Halfi pernah ditipu rekan kerjanya. Bukan dari segi keuangan tapi rekan kerjanya telah mencuri ide bisnis Halfi. Sejak saat itu Halfi jadi lebih berhati-hati dalam memilih rekan kerja. Halfi juga selalu membuat hitam diatas putih yang dikuatkan di notaris untuk perlindungan hukum dirinya dan bisnisnya.
Impian Halfi adalah menjadi kompetitor yang seimbang bagi pemain asing yaitu Mc Donald’s dan Burger King.
Itulah Biografi Halfi, seorang mahasiswa yang bisa merubah musibah menjadi berkah dengan modal inovasi dann kreatifitas.