Rohmat Sastro Sugito |
Kita semua orang Indonesia pastilah kenal soto. Makanan yang berkuah dengan irisan lauk didalamnya. Biasanya akan sering dimakan kala musim dingin karena bentuknya yang berkuah. Di setiap daerah pasti memiliki makanan khas soto dimana berbeda-beda jenisnya. Seperti soto Betawi, soto Madura ataupun coto Makassar. Semua itu adalah soto namun berbeda isinya.
Soto pun selalu ada di setiap tempat baik itu di rumah, restoran, cafe, kedai, sampai warung kaki lima.
Membuat Soto Instan
Dengan familiarnya makanan ini membuat seorang Rahmat Sastro Sugito, pemuda asal Depok ini memiliki ide untuk membuat bentuk instan dari soto namun masih tetap memperhatikan nilai gizinya.
Sebenarnya alasan awal Rahmat membuat soto instan bukan berdasarkan makanan soto itu sendiri nmaun karen alasan di daerahnya banyak sekali petani jamur dan jika sedang musimnya, harganya pasti anjlok. “Awalnya banyak petani jamur. Nah, kalau sedang panen harganya kan jadi murah. Kalau diolah harganya jadi stabil,” katanya.
Rahmat pun kemudian memadukan jamur dengan soto. Rahmat mmebuat percobaan kira-kira jamur apa yang cocok dipadukan dan ternyata ketemu jawabannya yaitu jamur tiram. “Sebelumnya sempat dicoba segala jenis jamur, ada tiram, kancing, akhirnya setelah dipertimbangkan yang paling bisa diterima pasar adalah jamur tiram,” akunya.
Karena ini adalah Soto Jamur Instan maka Rahmat membrand produknya dengan “Sotoji”. Rahmat menaungi produknya dengan mendirikan PT Tri Rastra Sukses Sejahtera. Perusahaan nya ini masihlah sebuah perusahaan kecil dengan kemampuan produksi hanya 40 dus setiap harinya. Namun Rahmat mengatakan akan membeli mesin dari Malang sehingga ia bisa memproduksi lima kali lipatnya.
Cara Pemasaran
Ketika disinggung keuntungannya, Rahmat hanya mengatakan bahwa untuk tahun pertama belum ada untung yang signifikan karena masih melebarkan pasar. Rahmat sendiri mengatakan bahwa cara pemasaran Sotoji yaitu dijual dengan cara siap saji di kedai-kedai selain itu juga dijual dengan cara dijual di warung kecil.
Kedainya sendiri masih berada di sekitar Depok.
Untuk lebih memasyarakatkan lagi produknya, Rahmat juga menggelar lomba blog yang bertema segala hal tentang Sotoji. Ini adalah pemasarann yang sangat jitu karena selain praktis dari segi dana juga sangat bisa ditekan.
Me-Waralaba-kan
Kedepannya, Rahmat berencana untuk mem-franchise kan usahanya. Untuk bentuk dan konsepnya masih dalam proses pengembangan. Dia juga berencana akan terus berekspansi ke pasar lokal yang menurutnya memiliki banyak peluang. “Masuk pasar luar memungkinkan kenapa tidak. Tapi fokus di pasar Indonesia karena saat ini kemungkinan terbuka masih sangat luas,” katanya lagi.
Yuk Baca Biografi Yang Tak Kalah Bagus Berikut Ini :