skip to main | skip to side

Ummu Hamas – The Best Marketing Dannis Collection

Info Tokoh Dunia: Ummu Hamas – The Best Marketing Dannis Collection.
Biografi Ummu Hamas/Yulyani
Yulyani adalah nama aslinya, ia sering disapa Mbak Yeyen atau Ummu Hamas karena Ummu artinya ibu dan Hamas adalah nama anak pertamanya. Ia dilahirkan di Bengkulu, 6 Juli 1968 dari keluarga terpandang. Ayahnya adalah seorang datuk kepala budaya serta imam masjid besar di daerahnya.


Mbak Yeyen adalah anak ke enam dari tujuh bersaudara. Ia dibesarkan dengan nilai-nilai Islam yang kental serta disiplin tinggi. Saat anak-anak, ia sudah menjadi Qory(pembaca AlQur’an). Darah kepemimpinannya sudah terlihat dari kecil, mungkin diwarisi dari sang ayah. Saat SD ia masuk di kepanduan atau pramuka kemudian menjadi komandan upacara sering ia lakukan. Saat SMA ia terpilih menjadi pelajar teladan  serta menjadi ketua OSIS SMA.

Iyen atau Yeyen atau Mbak Yeyen juga pandai menari, main gitar, bermain di sanggar, pidato bahkan ikut MAPALA yaitu mahasiswa pecinta alam. Ia memang paling berbeda dari saudara-saudara lainnya. Saat ibunya mengandungnya, ibunya sering nyidam melihat orang menari. Segudang prestasi berhasil ia raih seperti menjadi juara mayoret drumband terbaik se Sumatra Selatan. Dalam bidang teater, ia pernah satu panggung dengan Reni Jayusman.

Awal Bergabung Dengan Dannis

Sebenarnya jiwa bisnisnya diturunkan dari neneknya, orangtua Mbak Yeyen sendiri ingin anaknya menjadi pegawai negeri saja yaitu menjadi guru. Saat kecil ia sering membawa dagangan berupa jagung marning di sekolah untuk dijual ke temannya. Saat pohon cimpedak dan jambu di pekarangan rumahnya berbuah, ia juga menjualnya pada temannya dengan harga saat itu 10 rupiah per buah.

Ketika sudah berkeluarga, ibu empat anak ini pernah kebingungan memilihkan baju hari raya untuk anak-anaknya. Ada seorang teman yang memberitahunya bahwa ada baju muslim anak dengan model yang tidak biasanya dan coraknya juga warna-warni. Saat itu Dannis belumlah dipasarkan secara luas dan belum memiliki brand.

Ia pun membeli baju rancangan Cici sang pembuat Dannis. Ia belum terpikir untuk bekerjasama dengan Cici untuk memasarkan Dannis. Namun saat suaminya memberinya ide untuk berjualan karena ia memiliki link yang lumayan luas, ia pun mencobanya. Sebulan setelah lebaran, Mbak Yeyen atau Ummu Hamas menemui Cici sang pemilik Dannis dan menawarkan kerjasama untuk memasarkan Dannis. Saat itu Dannis belumlah di brand dengan nama “Dannis Collection”, mengetahui hal itu Ummu Hamas memiliki ide untuk memiliki brand sendiri dengan mengambil nama “Danis” anak Cici. Cici pun setuju dan mempersilahkan Ummu Hamas untuk menjadi marketingnya Dannis Collection.

Mulai saat itu jika Ummu Hamas menghadiri seminar, tak lupa ia juga mempromosikan Dannis. Awalnya memang malu namun ia terus mencoba sampai akhirnya dagangannya pun laku keras. Fantastis, uang yang ia pinjam dari suami pada pagi hari untuk kulakan Dannis bisa langsung dikembalikan di sore harinya dan ia juga masih mengantongi 500 ribu sebagai laba. Kok enak sekali berdagang, pikirnya.

Disela-sela dakwahnya di seminar-seminar, Ia kemudian masuk toko keluar toko untuk menawarkan dagangannya. Ia meneladani para sahabat Rosul yang jika selesai urusan dakwah maka mereka mencari pasar untuk menjemput rizki dari Alloh. Ummu Hamas pun demikian, ia berfikir mungkin inilah jalan yang disiapkan Alloh untuknya.

Ummu Hamas atau Mbak Yeyen sangat konsisten dengan keputusannya menjadi marketing Dannis. Suatu waktu kesempatan besar menghampirinya, ia ditawari ikut event pameran di luar negeri yaitu Singapura. Kesempatan itu tak ditolaknya. Ia pun membawa Dannis sebanyak-banyaknya pada pameran tersebut, tak lupa ia juga membawa kartu nama dan buku catatan untuk mencatat alamat dan nama serta telpon orang yang ditemuinya di pameran.

Saat sebelum pameran di Singapura, ketika orang memilih tidur dihotel, ia memilih menonton tv hingga larut malam di kamar hotel untuk mengetahui dialek orang Singapura, ia mempelajari cara dan logat bicara orang sana agar keesokan harinya ia bisa maksimal mengarahkan orang untuk mendatangi stand-nya.
Benar saja esoknya saat stand mulai di buka ia langsung menjajakan dagangannya dengan dialek orang melayu. “Mak Cik, sinilah tengok-tengok dulu. Cantik nian. Coba-coba dulu , tak beli tak apa, tak marah saya.” Begitulah cara Ummu Hamas menawarkan dagangannya. 

Mendengar ada penjual yang sangat agresif menawarkan dagangannya dan menarik perhatian dengan dialek lokal membuat hampir semua pengunjung pameran melihat stannya. Bahkan ada orang yang bertanya, kamu ini orang mana? Dari Malaysia  ya? Ini produk mana? Tanya seorang pengunjung. Ummu Hamas kemudian menjelaskan bahwa produknya adalah made in Indonesia, ia juga menyarankan pengunjung untuk membawa saudara-saudaranya keesokan harinya.

Kontan 500 potong baju Dannis langsung habis diserbu pembeli bak kacang goreng. Dari sinilah pintu ekspor Dannis terbuak lebar. Selain keuntungan finansial, Ummu Hamas juga memiliki keuntungan lain yaitu menambah saudara. Selama di Singapura, ia tak perlu repot mencari makanan karena sudah dibelikan “saudara barunya” tersebut. Ia pun mendapatkan gelar “The Best Seller” dari Dannis selama empat tahun berturut-turut.

Tak hanya buyer Muslim yang berminat dengan baju Dannis, dari buyer non Muslim pun banyak yang berminat. Ummu Hamas selalu menekankan bahwa ia tidak berkompromi dengan minuman keras dan rokok saat bertransaksi. Para buyer non Muslimitupun tak keberatan dan menghormati Ummu Hamas yang memang sangat memegang prinsip itu.

Itulah profil dan Biografi Ummu Hamas, The Best Marketing Dannis ini sangat memegang teguh prinsip-prinsip agama Islam dalam berbisnis dan berhubungan dengan orang lain, ia selalu bisa membuat bisnisnya sebagai lahan dakwah juga. Ia juga memiliki prinsip pribadi yaitu “ Bangunlah ketika orang lain masih tidur, berjalanlah ketika orang lain sudah bangun, berlarilah ketika orang lain sudah berjalan dan terbanglah saat orang lain masih berlari dan ketika orang lain masih terbang saya sudah sukses.” Itulah moto hidup yang selalu dipegangnya. Semoga Ummu Hamas atau Mbak Yeyen atau Iyen atau Yulyani selalu mendapat berkah dari Alloh sepanjang hidupnya dan selamat diakhirat kelak. Amin.


Baca Juga Biografi Berikut Ini :
Biografi R. Tati Hartati - Pendiri Dannis Collection
Biografi Tri Sumono - Tukang Sapu Yang Menjadi Miliarder
Biografi Larry Page dan Sergey Brin - Pendiri Google
Biografi Mark Elliot Zuckerberg - Pendiri Facebook
Biografi Soichiro Honda - Pendiri Honda Motor Company
Biografi Oprah Winfrey
Biografi Puspo Wardoyo - Pendiri Ayam Solo
Biografi Anthony Francis Fernandes – Pahlawan Dibalik Suksesnya Air Asia
Biografi Ibnu Sina – Ilmuwan Muslim Pakar Kedokteran Dunia
Biografi Justin Bieber

Related Posts: Ummu Hamas – The Best Marketing Dannis Collection